KRISIS PANGAN ANCAMAN BAGI KONSUMEN,TETAPI PELUANG BAGI PETANI

0

KRISIS PANGAN ANCAMAN BAGI KONSUMEN,TETAPI PELUANG BAGI PETANI

Akhir-akhir ini pemerintah mengingatkan tentang bahaya akan krisis pangan dan energi. Bukan tidak mungkin hal itu terjadi, sebab di Negara Srilangkah sudah terjadi yang namanya krisis pangan..

Pengaruh perang antara Rusia dan Ukraina mengakibatkan terjadi pengaruh atau dampak bagi kehidupan manusia hampir seantero negara di bumi ini, dimana sebagian besar mengalami dampak itu.

Harga logam dan baja mengalami kenaikan cukup signifikan, membuat para konsumen logam atau baja harus berhati-hati dalam membeli atau menggunakan bahan dari baja atau logam.

Jika saja berkunjung ke toko material anda bisa dapati harga seng, paku, besi, kawat, saat ini mengalami lonjakan harga karena pengaruh perang antara Ukraina dan Rusia yang sudah berlangsung selama ini..

Salah satu Negara Produsen/penghasil pupuk terbesar duni adalah Rusia. Pupuk nitrogen, kalium  dan pospas, yang menyuburkan tanaman dan memperbayak buah adalah bersumber dari Rusia..

Produksi Pupuk dalam negeri tidak mencukupi kebutuhan para petani. Dimana para petani yang bertani cukup banyak namun ketersediaan pupuk justru semakin berkurang...

Hal ini jika berlangsung lama atau berkepanjangan maka produksi pertanian akan berkurang dan akibatnya adalah kelangkaan pangan. Sumber makanan menjadi langka atau berkurang dan sebagai akibatnya kenaikan harga, yang tidak terbendung..

Bagi para petani yang memiliki lahan dan rajin bertani atau berkebun maka akan menjadi peluang untuk mengumpulkan uang melalui produksi pangan, dan di jual kepada konsumen..

Setiap manusia pasti membutuhkan makan, untuk melangsungkan kehidupan. Dengan demikian ia harus keluarkan uang setiap harinya untuk membeli makanan, sebab manusia setiap hari perlu makanan untuk di makan..

Harga sayur, buah, bumbu, ikan dan daging mulai mengalami kelangkaan dan akibatnya pada kenaikan harga. Para petani akan mendapat hasil berupa uang atau keuntungan bagi kelangkaan pangan..

Pengganti beras seperti, pisang, kasbi, keladi atau umbi-umbian dan sagu yang mengandung karbohidrat juga akan mengalami kenaikan, jika saja produksi gabah dan gandum berkurang atau menurun..

Peluang ini perlu dilihat baik dan di persiapkan oleh para petani sehingga perlu mempersiapkan diri untuk terus bertani dan bercocok tanam. Khusus petani organik sangat menguntungkan sebab hasil produksinya bebas dari perstisida dan insektisida...

Ayo para pemuda milenial, petani milenial, ancaman krisis pangan dijadikan peluang untuk meraih keuntungan dengan bertani mempersiapkan pangan bagi konsumen...

Tags

Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)

#buttons=(Accept !) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Accept !
To Top