Kasus Gizi Buruk: Kolonialisme dan Kapitisme Membuat Kita Sakit dan Mati.
Suara Dari Rimba Sagu, Papua Belum Bebas Gizi Buruk
Hutan adalah pasar bagi orang Papua. Pasar dalam arti yang sebenarnya yakni tempat yang menyediakan segala bentuk kebutuhan. Mulai dari sandang, pangan
dan papan. Hutan menyediakan semuanya.
Secara tradisi, orang Papua hidup meramu dari apa yang disediakan hutan. Satu di antara hasil hutan yang menjadi makanan pokok orang Papua adalah pohon Sagu. Pohon Sagu, merupakan representasi dari identitas Orang Papua. Pohon menjadi sandang, pangan dan papan dan menciptakan ekosistem alam.
Namun, deforestasi hutan Papua, menggerus pula hutan sagu. Hampir di semua kabupaten di Papua, hutan sagu menyandang status terancam. Laju deforestasi atau alih fungsi hutan menjadi perkebunan sawit, pertambangan, sampai
pembukaan lahan persawahan.
Di tengah himpitan itu, ada upaya dari orang Papua untuk menjaga identitas Orang Papua dengan menolak tunduk pada politik beras yang dianggap memberangus keberagaman pangan Papua. Liputan khusus ini menceritakan bagaimana pergulatan OAP mempertahankan keberagaman pangan. Mereka adalah Suara dari Rimba Sagu.
Sayang, Kolonialisme dan Kapitalisme membuat kita Sakit dan Mati akibat Pembabatan Hutan yang merupakan Pemberi Makanan Bergizi.
Sumber: https://youtu.be/_ZDU9rGDs-U