Dari sejak dahulu kala, entah kenapa, warna merah itu selalu dikenal sebagai ‘warna resminya’ api dan segala sesuatu yang berapi-api, agresif, atau bahkan berbahaya. Padahal kalau dilihat baik-baik, warna api itu bukan hanya merah lho. Kobaran api ada juga yang berwarna kuning, jingga, bahkan biru. Meski sering lihat, tampaknya hanya sedikit orang yang sadar akan perbedaan warna-warna dalam api.
Bukan cuma sadar kalau api itu warnanya beda-beda, sedikit juga yang
memahami kenapa nyala api warnanya bisa beda satu dari yang lain. Banyak juga
yang tidak tahu kalau api yang berwarna merah itu, justru api yang sebenarnya
bersuhu relatif rendah dibanding nyala api warna lain, alias tidak panas. Lha
terus api seperti apa ya yang paling panas?
1. Siapa bilang warna api yang biru artinya api itu dingin. Malah, api berwarna biru memiliki suhu yang paling tinggi
Dilansir dari Kok Bisa, suhu api yang berwarna biru ternyata merupakan yang
paling panas. Suhunya bisa mencapai lebih dari 1500 derajat Celcius. Terkena
air panas yang suhunya 100 derajat Celcius aja bisa bikin melepuh, bayangkan
saja bagaimana sakitnya kulit terkena api yang berwarna biru ini. Biasanya,
pada kompor gas, api yang dihasilkan berwarna biru karena gas lebih efisien
saat terbakar.
2. Kalau api berwarna kuning, biasanya suhunya ada di kisaran 1200 hingga 1500 derajat Celcius. Nah, sangat panas kan!
Peringkat kedua api paling panas adalah yang berwarna kuning. Suhunya
masih dibawah api yang berwarna biru, tetapi tetap saja sangat panas. Nah,
semakin rendah suhu api, artinya pembakarannya makin nggak efisien. Biasanya,
kompor minyak tanah menghasilkan api berwarna kuning cenderung ke jingga.
3. Api yang berwarna jingga lebih ‘dingin’ dibandingkan dengan api berwarna kuning. Suhunya sekitar 1000 sampai 1200 derajat Celcius
Jika menemui api berwarna jingga pada lilin, artinya suhu api tersebut
ada diantara 1000 hingga 1200 derajat Celcius. Biasanya, api seperti ini juga
ada pada bara arang atau kayu. Sering lihat ‘kan? Nah, kebanyakan api yang
dihasilkan dari arang atau kayu bakar saat memasak adalah api berwarna jingga
ini.
4. Yang paling nggak panas adalah api berwarna merah. Biasanya, api berwarna merah terletak di paling luar nyala api lho
Yang paling nggak panas adalah api berwarna merah. Suhunya dibawah 1000
derajat Celcius. Artinya, pembakarannya kurang sempurna. Api berwarna merah
biasanya ditemui di bara kayu atau arang. Meski terbilang nggak panas, tapi
tetap saja bisa membuat tangan jadi melepuh.
5. Berbeda lagi dengan warna kembang api. Warna-warni pada kembang api disebabkan oleh tambahan bahan kimia di dalamnya
Ternyata,
nggak semua hal kalau dibakar akan menghasilkan warna yang mirip saat
menyalakan lilin lho. Seperti misalnya pada kembang api, nyala api bisa berwarna
hijau, biru, ungu, dan sebagainya. Ternyata, ada beberapa senyawa yang kalau
dibakar menghasilkan warna-warna cantik. Misalnya saja warna biru dihasilkan dari
pembakaran tembaga klorida.
Nah,
dari penjelasan tersebut sudah tahu kan mengapa memasak dengan kompor gas lebih
cepat matang dibandingkan dengan kompor minyak ataupun arang. Tentu saja karena
nyala api kompor gas kebanyakan berwarna biru yang suhunya paling tinggi
dibandingkan dengan yang lainnya.