Pengunaan sosial media menjadi tolak ukur bagi seseorang. Anggapan sadar teknologi, memiliki jiwa sosial tinggi, dan kemampuan berkomunikasi dengan orang lain bisa dinilai dari akun sosial media seseorang.
Di sisi lain, penggunaan sosial media juga dianggap
sebagai bentuk eksistensi dan narsisme seseorang. Sebagian orang bahkan bisa
merasa kehilangan jati diri jika tak menggunakan sosial media dalam
kesehariannya.
Ada yang dalam hitungan menit melakukan check-in
lokasi agar terlihat eksis. Tak jarang pula orang berlomba-lomba menambah
jumlah followers—hingga menggunakan jalan pintas membeli followers. Yang paling
mengganggu, menjadikan sosial media sebagai ajang sindiran dan protes di mana
komentarnya meyinggung banyak orang. Jika sudah begini peran sosial media pun
tak lagi berada di jalur positif.
Tidak menonjol atau tidak aktif di dunia sosial media
bukanlah hal dosa, karena itu tak ada salahnya membatasi diri atau mengurangi
pengunaan sosial media.
Dengan membatasi atau mengurangi pengunaan sosial
media bisa menikmati 7 keuntungan seperti ini.
Produktif
Jika meminimalisasi penggunaan sosmed saat bekerja,
pekerjaan kita akan selesai tepat waktu. Fokus kita tak terbagi untuk melihat
notifikasi sosial media yang terus berdatangan.
Tetap Menjadi Diri Sendiri
Pencitraan, istilah ini terjadi di dunia sosial media.
Semua orang ingin terlihat baik di depan banyak orang. Ketika meminimalisasi
penggunaan sosmed, kita merasa lebih bebas menjalani hidup tanpa hidup kita
tetap menjadi milik sendiri, serta bebas berekspresi tanpa harus menunggu
komentar dari sejuta orang yang yang akan mengkritik atau memuji pendapat kita.
Makin Dekat Dengan Kerabat
Buat kita komunikasi dengan kerabat lebih baik
dilakukan langsung (bertatap muka) atau melalui telepon dari pada
menyampaikannya melalui sosial media. Hal ini pun akan mengindari miss
communication dan mempererat kedekatan emosional dengan orang di sekitar kita.
Privasi Hidup Lebih Terjaga
Masalah pribadi dan keluarga diumbar ke sosial media sebaiknya
pikir ulang. Sosial media bukanlah buku harian kita. Mengekspos masalah pribadi
hanya membuat reputasi kita memburuk di depan orang lain.
Berpotensi Jauh Jadi Tukang Gosip
Melihat cerita kehidupan orang lain yang tak sesuai
dengan cara pandang kita memang bisa mengundang pikiran negatif yang bisa
dijadikan bahan gosip. Daripada memancing hal tersebut terjadi, lebih baik kita
menjaga diri untuk terlalu sering melihat timeline sosial media orang
lain.
Menjauhkan Sifat Iri
Mengendalikan diri dengan cara membatasi penggunaan
sosial media akan melatih kita untuk lebih menghargai kehidupan orang lain. kita
pun akan dijauhkan dari tindakan membanding-bandingan hidup kita dengan orang
lain.
Menghindari Permusuhan
Awalnya hanya ingin memberikan saran pada status atau
foto teman yang kita anggap tidak etis. Sayangnya, saran tersebut tak bisa
diterima oleh teman kita yang berbuntut pada pertengkaran. Membatasi penggunaan
sosial media bisa menghindarkan kita dari yang namanya adu komentar, caci maki,
dan permusuhan dengan orang lain.
Ingat, penggunaan sosial media tak dilarang, hanya
saja Anda harus bisa berkomunikasi dengan baik dan bijak melalui akun sosial
media yang dimiliki.