Percaya Kepada Tuhan Bahkan di Tengah Keadaan Sulit

0

Percaya Kepada Tuhan Bahkan di Tengah Keadaan Sulit



Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri.Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu.(Amsal 3:5-6)

Saya yakin setiap dari kita sudah sering mendengar, “Percayalah kepada Tuhan” (Trust God). Tentu perkataan tersebut terdengar begitu bijak dan begitu baik; namun, bagi kita yang sedang mengalami bencana besar di dalam hidup, “percaya kepada Tuhan,” adalah hal tersulit untuk dilakukan.

Beberapa hari yang lalu, saya mendengar sebuah kisah yang sangat menarik dari sebuah keluarga di Texas. Mereka adalah keluarga petani—mereka mulai dari sebuah pertanian dan peternakan yang sangat kecil. Setelah bekerja keras selama bertahun-tahun, akhirnya mereka berhasil membuat sebuah pertanian dan peternakan yang lumayan besar. Nafkah mereka sepenuhnya bersumber dari pertanian dan peternakan mereka tersebut.

Namun pada tahun 2011, sebuah kejadian buruk terjadi. Sebuah kebakaran hutan besar menyerang kota mereka—tragedi tersebut terkenal dengan sebutan Bastrop Country Complex Fire. Api dari kebakaran hutan tersebut merambat hingga ke area keluarga petani tersebut tinggal. Oleh karena itu, mereka terpaksa melepas ratusan hewan ternak yang mereka miliki. Setelah itu, mereka pun melarikan diri dan meninggalkan rumah mereka beserta seluruh isinya. 

Singkat cerita, setelah tragedi kebakaran besar tersebut berakhir, mereka kembali ke rumah mereka. Yang mereka temukan hanyalah abu dan sisa-sisa besi yang telah meleleh. Seluruh hidup mereka seperti rubuh dalam sekejap. Mereka sadar bahwa pada saat itu mereka memiliki pilihan: Untuk tetap memegang iman mereka dan tetap percaya kepada Tuhan, atau meninggalkan Tuhan yang selama ini mereka cintai dan mereka sembah. Akhirnya, mereka memutuskan untuk memilih pilihan mereka yang pertama.

Tentu mereka memulai semuanya kembali dari awal, dan tentu itu bukanlah sebuah hal yang menyenangkan untuk dilakukan. Tetapi mereka tau bahwa mereka tidak melakukan semuanya sendirian, ada tangan Tuhan yang senantiasa menolong dan menyertai mereka, bahkan jika keadaan mereka seperti berkata sebaliknya.

Teman-teman, setelah kita percaya kepada Tuhan dan mengikut Tuhan di dalam hidup ini, bukan berarti hidup kita akan bebas dari segala macam musibah. Rumah kita tetap sewaktu-waktu dapat terbakar habis, bisnis kita tetap sewaktu-waktu dapat bangkrut, dan orang yang kita cintai tetap sewaktu-waktu dapat meninggal. Namun, Tuhan berjanji bahwa Dia tidak akan pernah meninggalkan kita atau pun membiarkan kita—Dia tetap mengasihi kita dan menyediakan sukacita besar bagi kita. Yang kita perlu lakukan adalah untuk tetap percaya kepada-Nya. 

Apostle Paul: “I consider that our present sufferings are not worth comparing with the glory that will be revealed in us.” (Romans 8:18)

Job: “Though he slay me, yet will I trust in him: but I will maintain mine own ways before him.” (Job 13:15)

King David: “But I trust in you, Lord; I say, “You are my God.” (Psalm 31:14)

Rasul Paulus, Ayub, dan Raja Daud bukanlah orang-orang yang tidak pernah mengalami penderitaan di hidupnya. Melainkan, mereka adalah orang-orang yang telah mengalami penderitaan-penderitaan yang luar biasa. Dan seperti kita, mereka memiliki pilihan: Untuk tetap percaya kepada Tuhan, atau meninggalkan Tuhan. Saya tidak ingin meminimalisir apa yang sedang kalian hadapi. Saya yakin penderitaan-penderitaan yang kalian hadapi sungguh nyata dan sungguh berat. Namun, saya ingin mengingatkan bahwa Tuhan yang mengasihi kalian dan berjanji akan senantiasa menyertai kalian juga sangatlah nyata dan sangatlah penuh kuasa. Percayalah kepada-Nya.

“Keep trusting God. He is always in control even when your circumstances may seem out of control.”

[Sumber : Grace Depth]


Tags

Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)

#buttons=(Accept !) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Accept !
To Top