PELITA DALAM GULITA

0

 

1.DUNIA INDERA - EMPIRIK

Dunia indera adalah peralatan untuk menangkap kenyataan atau realitas.Maka kita mengenal istilah "empiris" atau "fakta empiris" sebagai hasil eksistensi kinerja indera atau bentuk kenyataan yang ditangkap peralatan inderawi

Kita pun mengenal istilah "ilmu empiris" dan "kebenaran empiris".ilmu empiris adalah bentuk ilmu yang operasionalnya lebih mengandalkan serta menitik beratkan pd fungsi indera.Sedang kebenaran empiris adalah bentuk kebenaran yang bersandar pada hasil pengalaman indera.Tapi persoalan ilmu dan kebenaran tentu saja tidak berakhir sampai disini karena manusia diberi peralatan berpikir lain ; akal dan hati. Adanya akal dan hati itu membuat persoalan ilmu dan kebenaran menjadi lebih kompleks,luas dan mendalam-tidak sebatas seputar empiris-inderawi


2.AKAL - LOGIKA

Logika adalah cara berpikir akal yang sistematis,tertata,terstruktur,teratur.Maka salah satu tugas akal adalah menangkap adanya hal yg sistematis,tertata, terstruktur dibalik yang ditangkap indera

Maka secara otonom lalu ada ilmu akal yaitu "ilmu logika".Ilmu logika itu berfungsi mengarahkan pikiran agar bisa berpikir mengikuti alur cara berpikir akal yang teratur,systematis,tertata-tidak asal asal an atau untung untungan atau spekulatif atau chaotik

Contoh ; indera melihat fenomena siang malam,musim hujan,musim kemarau dan beragam fenomen alam lain yang terjadi secara terus menerus-permanen, Atau melihat fenomena serupa yg juga terjadi dlm tubuh manusia.Maka akal merumuskan adanya system-mekanisme- keberaturan dibalik realitas alam dan dibalik tubuh manusia.Lalu secara lebih jauh akal manusia mengkonsep ilmu alam,hukum alam,hukum fisika,ilmu biologi,ilmu kedokteran dlsb.

Maka kalau ada orang berpendapat bahwa dibalik yang dilihat indera sebagai hal baku - permanen-terjadi secara terus menerus itu adalah chaos, ketakberaturan,probabilistik maka tentu itu bùkan pendapat hasil cara berpikir akal yang sistematis tapi lebih ke spekulasi atau berdasar cara berpikir spekulatif

Jadi kelebihan Akal adalah ia dapat menangkap adanya hal yang bersifat abstrak dibalik yg nampak (inderawi).Apa yg disebut mekanisme,system,tatanan, konstruksi,organisasi,hukum,adalah hal hal abstrak yang manusia dpt menangkapnya karena ia memiliki akal.Karena binatangpun dpt menangkap realitas dengan inderanya tapi karena tak berakal mereka tidak menangkap spt penangkapan akal manusia.Istilah "logika" pun identik dengan hal abstrak,beda dengan istilah "fisika" yang identik dengan hal fisik-nampak-inderawi

Nah sekarang kita mulai faham fungsi akal sebagai alat untuk menangkap hal abstrak dibalik yang nampak.Dan kemampuan akal menangkap hal abstrak dibalik yang nampak itu berjenjang, bertingkat,berlevel,kompleks,meluas,menyeluruh,universal hingga manusia mengkonsep apa itu "ilmu metafisika"

Kehadiran ilmu metafisika itu dapat dimaknai kurang lebih sebagai pendalaman yang dilakukan akal budi manusia thd beragam fenomena dunia nampak"  Atau "sejauh mana akal budi manusia dapat mendalami dan memahami hal hal yang bersifat abstrak dibalik realitas nampak"

Jadi kalau ilmu fisika titik tekannya atau intisarinya dunia nampak-empirik-hal fisik-material, maka ilmu metafisika menyisir hal abstrak dibalik yang nampak-fisik tsb

Perbedaannya ;

Ilmu fisika melahirkan kepastian yg dpt ditangkap secara inderawi sedang ilmu metafisika melahirkan kepastian yang dapat ditangkap dengan memakai acuan prinsip ilmu logika

Dalam ilmu fisika-material yg belum pasti empiris itu biasa masuk wilayah asumsi, prediksi sampai hipotesa.Sedang dlm ranah metafisika yang tidak atau belum bisa disebut pasti disebut spekulasi atau gagasan spekulatif

Jadi kepastian dlm ilmu fisika memakai acuan utama tangkapan indera-prinsip empirisme dan alat bantu matematika,sedang kepastian dlm metafisika acuan utamanya prinsip ilmu akali atau ilmu logika

Contoh kepastian dlm logika ; 

Dua atau lebih hal yang substansinya berlawanan mustahil semua benar,yang benar hakiki hanya mungkin satu.Hal yang sistematis-mekanistis-tertata-beraturan hanya mungkin ada bila ada pembuatnya

Jadi bukan saja dlm dunia fisika,dalam dunia metafisika pun mengenal asas kepastiannya tersendiri.Jadi salah kalau ada yang menganggap seolah metafisika sebagai "ruang gelap" yang tidak bisa direkonstruksi secara ilmu pengetahuan dan serba tak bisa dipastikan bila orang mau pake minimal akal budi dengan ilmu logika sebagai pelita nya.Dan lebih jauh lagi bagi orang beragama adalah memakai wahyu Ilahi sebagai pelitanya kala akal manusia sudah buntu atau fungsi logika sudah meredup.

Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)

#buttons=(Accept !) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Accept !
To Top