PSP Mengucapkan, Selamat Hari Raya Idul Fitri, 1444 Hijriah
"PERBEDAAN ADALAH ASAS PERUBAHAN"
(Oleh, Pendidikan Sosialis Papua)
Dalam kejamakan ada pluralisme yang begitu kompleks. Kompleksitas pluralisme itu menandakan manusia ini hidup di atas perbedaan, di bawah perbedaan, di dalam perbedaan, dimana2 ada perbedaan.
Maka dipandang, perbedaan ini sesungguhnya proses adanya perubahan dan ketidakperubahan. Perubahan dan ketidakperubahan keduanya hidup dalam pluralisme sebagai kontruksi sosial yang membuat kompleksitas hidup manusia itu ada, terus berpikir dan bertindak.
Lalu kita bertanya mengapa manusia itu berpikir dan bertindak dalam kehidupannya yang berbeda beda itu sedangkan dengan adanya perbedaan terjadi kompleksitas membuat banyak konfliksitas?. kalo manusia tidak berpikir dan bertindak itu, bukan manusia tapi selain dari manusia yang berjiwa, bernalar dan berperasaan. Artinya berpikir dan bertindaknya manusia atas tuntunan bahkan tuntutan perbedaan.
Lalu mengapa pluralisme itu disebut perbedaan yang jamak sebagai garis pemisah seakan dua dimensi yang sukar disatukan?, karena manusia anggap perbedaan itu menjadi basis antara hidup dan mati yang tidak berubah, begitu adanya dan tidak boleh disatukan. Padahal perbedaan itu hanyalah sebuah konstruksi sosial dengan berbagai faktor dalam memperjelas eksistensi manusia.
Dan perbedaan itu bisa disebut sebagai alat peransang untuk memproses, mendalami, dan memutuskan sesuatu dan atau jenis perbedaan dengan anggapan bahwa ada tidaknya objek atau titik utama dari perbedaan itu. bila ada. apa? Bila tidak ada. mengapa?. Artinya perbedaan itu bisa berubah, bisa tidak, tergantung kondisi dan situasi.
Darinya terlihat bahwa perbedaan itu menciptakan masalah, menciptakan ide, menciptakan solusi, menciptakan kesimpulan dalam membuat perubahan, jadi esensinya kembali kepada manusia sebagai seorang diri, apakah memilih eksistensi hidupnya untuk berperan dalam pertempuran sosial tanpa intervensi pluralisme atau dengan intervensi pluralisme...!!!
Jadi, INTISARInya gini...!!!
1. Pluralisme itu kompleks yang tidak bisa kita pandang seperti membalikkan telapak tangan tapi membutuhkan kekuatan pikiran, perasaan dan kuantitas lainnya untuk dipandang;
2. Perbedaan itu tentang perubahan bukan basis kehidupan yang membeda - bedakan sebagai sebuah pluralitas;
3. Perbedaan itu sebuah alat peransang untuk perubahan langsung dan tidak langsung;
4. Dengan adanya perbedaan manusia berpikir dan bertindak, tanpa perbedaan manusia berpotensi terjadi stagnasi;
5. Kelolah dan rawat perbedaan dengan pendidikan Nalar, Emosi dan Spirit adalah tuntunan utama;
6. Tidak memaksakan persatuan dengan indoktrinasi dan membangun persatuan dengan pendidikan kesadaran akan kemanusiaan.
Lagi... Lagi....
Selamat Hari Raya Idul Fitri
1444 Hijriah buat kawan2 muslim
"Memaknai perbedaan manusia sebagai sebuah keunikan yang eksisten dalam kehidupan sosial. Sehingga berbeda tidak untuk membedakan melainkan asas pemikiran dalam membangun persatuan agar bersatu tanpa dipaksakan".
Papua Barat, 22 April 2022