Papua Dalam Kepunahan dan Pengalihan Isu
Kita memulai tahun ini begitu sulit dan rumit serta akan menghadapi banyak tantangan dan musibah sesuai perkembangan global.
Disini saya memberi judul "Papua Dalam Kepunahan dan Pengalihan Isu" sesuai dengan pengamatan saya sendiri dan mengulas sesuai prediksi saya sendiri, apa benar atau tidak, percaya atau tidak juga itu tergantung pada kita masing-masing, namun semua pendapat itu terarah pada satu bagian, yakni menjaga dan melindungi serta mengingatkan di antara kita sesama Orang Asli Papua ( OAP ) dari yang tersisa, tanpa membedakan suku,budaya, ras, agama dll.
Dalam bulan januari ini, ada banyak isu yang beredar dan kita ikuti bersama, mulai dari ( Penangkapan, Penembakan, Tabrak Lari, hingga Penculikan Anak).
Saya mulai mengulas sedikit dari (Penangkapan).
1. Kemarin Bpk Lukas Enembe di tangkap oleh KPK dan di bawah ke jakarta untuk di periksa, hal itu karena Bpk LE korupsi dana 1 M menurut KPK. Mari kita tidak hanya berfikir dan analisa bagian itu saja, karena sistim yang dipermainkan oleh pusat itu sudah "Terstruktur, Teratur dan Terukur" karena jika KPK memang menginginkan uang 1 M, saya yakin pak LE bisa di ganti/di kembalikan, tetapi sampai saat ini, rahasia negara masih tertanam dalam kepemimpinan negara maka, anggapan pemimpinan negara di anggap manusia Papua tidak ada apa-apanya dan mereka (Indonesia) lebih membutuhkan sumber daya alam (SDA) dan uang daripada Manusia Papua.
2. Yang bisa melawan dan tidak mengiyakan intruksi pemerintah pusat ialah, Bpk LE dan Bpk RHP, serta ada beberapa Pemimpin Papua lainnya, makanya Indonesia sengaja mencari atau menggunakan cara dengan alasan bahwa korupsi lalu di tangkap. Itu bukan karena korupsi (Pendapat Saya Sendiri), namun untuk menghilangkan nyawa orang Papua dengan cara sedemikian, karena pemerintah indonesia melalui BIN/BAIS pasti telah mendaftarkan nama-nama pejabat Papua untuk menghilangkan nyawa dengan cara Berlahan dan menangkap, bahwa mereka telah korupsi. Dan pastinya di dalam itu, mereka sudah daftarkan nama-nama Pemimpin Papua semacam Bpk Presiden GIDI, Bpk Presiden Gereja Baptis, Bpk Beny Giay, dan masih banyak lainnya.
3. Tabrak & Penembakan
Tabrak dan Penembakan terjadi dimana-mana atau beberapa kota yang menonjol seperti Intan Jaya, Paniai, Puncak Jaya itu adalah kaki tangannya BIN/BAIS, itu adalah suruhan mereka untuk dapat menghilangkan nyawa manusia Papua dari negerinya sendiri, oleh sebab itu, BIN/BAIS tetap akan melakukan berbagai cara untuk menghilangkan nyawa, baik itu melalui tabrak maupun di tembaki.
BIN/BAIS merekrut masyarakat indonesia lainnya yang tidak kerja/pengangkuran lalu kirim ke Papua dengan berbagai cara bertopeng, contohnya seperti supir truk, ojek, penjual sayur, penjual ikan dan masih banyak lainnya. Pertanyaannya, mereka itu buruh tetapi kenapa harus ada pistol? Itu karena kemauannya BIN/BAIS seperti yang saya jelaskan diatas ini, mereka-mereka itu dibekali dan di lengkapi lalu di utus, supaya melalui mereka itu bisa menghilangkan nyawa manusia Papua dengan secara perlahan.
4. PENGALIHAN ISU
Sementara ini terjadi penangkapan Bpk LE oleh KPK, KPK sudah tahu bahwa Bpk LE sedang sakit parah, namun KPK di paksakan harus di tangkap dan bawah ke jakarta untuk proses hukum, secara kemanusiaan, memang orang-orang KPK tidak memiliki rasa kemanusiaan, karena mereka (kpk) sudah tahu Bpk LE sudah lama sakit, namun dibawah dengan paksa, artinya KPK dan di dalamnya mereka sudah di sepakati lalu menangkap Bpk LE, coba lihat saja UU yang perlu untuk mempertimbangkan kesehatan seseorang saja tidak di ikuti, jadi sekarang kita bisa terlihat sendiri bahwa, UU yang biasanya mengatakan melindungi rakyat, namun faktanya bukan UU lagi yang melindungi rakyat Papua, karena kekuasaan yang berbicara maka, kekuasaan itu di jadikan sebagai perdagangan untuk menangkap dan menghilangkan nyawa pemimpin Papua.
5. PENCULIKAN ANAK.
Penculikan anak terjadi di beberapa daerah seperti Jayapura dan Sorong yang sekarang mulai nampak. Ada beberapa media yang memberitakan bahwa, sekarang ada penculikan anak-anak dan ada juga yang mengunggah daftar foto/identitas orang-orang yang ingin menculik anak-anak, di Sorong itu ada yang di beritakan bahwa, orang yang di bakar itu adalah orang yang sakit jiwa, terus sebelumnya polisi juga sempat tangkap, namun di lepaskan karena orang tersebut sakit jiwa.
Nah disini saya sedikit mengerti bagaimana cara permainan BIN/BAIS. Pertanyaan yang muncul di pikiran saya ialah, orang yang bakar hidup-hidup di Sorong itu ialah, Orang sakit jiwa, terus kenapa ibu yang di bakar tadi itu ada fotonya di daftar DPO orang-orang yang penculik anak? Kenapa orang sakit jiwa bisa terdaftar di daftar DPO penculikan anak-anak?
Saya yakin bahwa, orang-orang yang penculikan anak-anak ini ialah, yang di tugaskan oleh BIN/BAIS dan bekerja sama oleh Polisi-Polisi lokal indonesia yang kerja di seluruh tanah Papua. Pastinya yang keluarkan foto daftar DPO orang-orang penculikan anak itu ialah, Polisi Papua, kalau polisi indonesia tidak mungkin karena mereka kerja sama, tujuannya adalah untuk menghilangkan ras melanesia dari tanah Papua.
Dan kasus penculikan ini adalah salah satu pengalihan isu penangkapan, karena indonesia mereka sengaja berbuat demikian supaya masyarakat Papua tidak fokus pada penangkapan Bpk LE.
Dengan demikian, kita orang Papua tidak akan fokus pada satu bagian, pada akhirnya kita akan di berbingungkan oleh berbagai masalah kesana kemari, akan kita tidak hidup di atas persatuan, tidak hidup dalam satu atap honai, melalui ini kita dipermainkan lalu dipunahkan secara perlahan sesuai keinginan yang di pasangkan target oleh pusat sesuai "Sistimatis, terstruktur, terukur, dan terarah.
Kita akan di permainkan oleh pusat, selama kekuasaan itu masih di pegang maka, berbicara untuk jujurpun melalui jurnalis sudah tidak ada lagi dan sedang dipermainkan dengan sesuka hati kekuasaan pusat.
Hal-hal ini mengajarkan kita orang Papua bahwa, kita harus hidup rukun, bersatu dalam satu atap honai tanpa membeda-bedakan, ini adalah cara permainan BIN/BAIS, yang paling penting dalam keutuhan dan mempertahankan ras melanesia dari ancaman global ini tidak banyak, hanya satu hal saja yaitu "Bersatu".
Ini adalah deskripsi singkat analisa saya, mungkin bpk/ibu punya pemahaman/analisa sesuai dengan data yang valid ada. Jika ada salah kata/kalimat dari singkat deskripsi ini, saya mohon mf, selebihnya saya mengharapkan saran, kritik, dan masukkan yang bersifat membangun. Tuhan Yesus alam bangsa Papua dapat memberkati kita semua.
Tanah Kepunahan, 2023