Intan Jaya_Selasa, 11 April 2023, Aparat TNI dan Polri masuk di Kampung Munumai dan melakukan penyerangan. Dari sejak pagi subu, mereka mengepung kampung Munumai Yang letaknya seberang suangai Dogabu, berdekatan dengan pos Titigi.
Akibat dari penyerangan tersebut, seorang Ibu (RB) dikabarkan kena tembak di kaki kanan, seorang ibu lansia ditembak mati, sementara empat orang tua yang tidak bisa jalan ditinggalkan di halaman gereja.
Seorang warga yang bersembunyi di hutan sekitar kampung mengatakan, ia mendengar suara keempat orang tua itu berterik, suara mereka seperti orang yang sedang disiksa, katanya. Namun belum diketahui kondisi empat orang tua tersebut masih hidup atau sudah meninggal, karena kampung tersebut masi dikuasai oleh pasuskan TNI dan Polri
Pasuskan TNI dan Polri juga membakar sekitar 16-20 rumah warga dan menembak ternak babi di kampung itu, hanya gereja yang dikabarkan tidak dibakar. Akibat penyerangan tersebut, warga masyarakat Kampung Munumai mengungsikan diri ke hutan.
Setelah menguasai kampung itu, pasukan TNI dan Polri mulai bergerak naik ke kampung Mbamogo dan Danggoa yang letak di bagian atas Kampung Munumai. Warga melihat aparat keamanan mulai bergerak naik mengambil dua jalur, satu ke arah Mbamogo dan Satu ke arah Danggoa, sehingga masyarakat mulai mengungsi ke hutan untuk meyelamatkan diri.
Komandan Batalyon Ndulamo Aibon Kogeya mengatakan, dia bersama anggota telah hadang Pasukan TNI di jalan pada saat naik ke Kampung Danggoa, sekitar pukul 12.45 waktu setempat. "Kami tembak tiga orang anggota TNI dan satu anjing pelacak, tetapi kekuatan Pasukan TNI Polri sangat besar sehingga mereka tetap tembus ke kampung Danggoa, sekitar pukul 14.40 waktu setempat, namun tidak sampai di halaman Gereja Danggoa tapi ambil posisi dan bertahan di Tambanggama. Sedangkan anggota TNI yang kami tembak belum diketahui apakah luka-luka atau mati", kata Aibon.
Aibon menyatakan, Dirinya bersama pasukannya tidak akan mundur, walaupun TNI dan Polri dengan keluatan penuh datang menyerang mereka. "Kami tetap akan bertahan sampai mereka (TNI dan Polri) menghabiskan kami", tegasnya.
Dua kampung lain, Kampung Tusiga dan Jamologo juga dikabarkan menggungsi ke hutan menghindari penyerangan pasukan TNI. Keempat kampung ini masuk wilayah distrik Agisiga Kabupaten Intan Jaya.
Selain itu, masyarakat di beberapa kampung di distrik Hitadipa dan Distrik Sugapa juga telah mengungsi sebagian ke hutan dan kampung lain yaitu kampung Titigi, Ndugusiga, Yaindapa, Sugapa Lama, Hitadipa, Zanamba, Bajemba, Kusage, Holomama dan beberapa kampung kecil lainya.
Pada hari yang sama pada Selasa, 11 April 2023, pemerintah Kabupaten Intan Jaya dan Satgas Gabungan 305 lalukan pertemuan di ruang Asisten I Setda Kabupaten Intan Jaya terkai operasi militer di wilayah itu.
Pada pertemuan ini, Satgas gabungan 305 mengatakan kepada pihak pemerintah bahwa mereka akan terus bertahan menghadapi TNBP/OPM sampai dengan batas Waktu yang tidak ditentukan. Maka pemerintah dearah Setempat menghimbau kepada masyarakat sipil di wilayah Titigi dan sekitarnya agar segera menggungsih ketempat-tempat yang aman atau di sekitar gereja.
Mohon Advokasi dari semua Pihak