Dengan
segala tipu dayanya Iblis terus berjalan keliling seperti singa yang
mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya (baca 1 Petrus 5:8), dengan
menawarkan segala kenikmatan dan kemewahan dunia ini supaya manusia kian
terlena dengan hal-hal yang duniawi, sehingga tujuannya untuk menyesatkan
jiwa-jiwa tercapai. Melihat jiwa-jiwa yang terhilang dan sedang berjalan menuju
kepada kebinasaan, akankah kita bersikap masa bodoh? Jika Tuhan begitu
mengasihi dan memperdulikan jiwa-jiwa yang terhilang (orang berdosa), masakan
kita tidak punya hati yang terbeban bagi mereka?
Segala
sesuatu ini aku lakukan karena Injil, supaya aku mendapat bagian
dalamnya."
(1 Korintus
9:23)
Kebanyakan
orang tidak mengerti betapa pentingnya jiwa-jiwa bagi Tuhan, sehingga mereka
bersikap seperti orang-orang Farisi dan ahli Taurat yang bersungut-sungut
ketika melihat Tuhan Yesus makan bersama-sama dengan orang berdosa (baca Lukas
15:2).
Ketika ada jemaat Tuhan yang mulai undur dari persekutuan, ketika melihat orang-orang di sekitar hidup dalam dosa, banyak dari kita termasuk para pelayan Tuhan justru bersikap acuh, dan tidak sedikit yang menghakimi. Kita tidak berbuat sesuatu agar mereka dapat kembali kepada Tuhan dan diselamatkan. Sebagai orang-orang yang telah diselamatkan kita dipanggil untuk melakukan sebuah tugas yang mulia yaitu menjangkau jiwa-jiwa yang terhilang.
Ketika ada jemaat Tuhan yang mulai undur dari persekutuan, ketika melihat orang-orang di sekitar hidup dalam dosa, banyak dari kita termasuk para pelayan Tuhan justru bersikap acuh, dan tidak sedikit yang menghakimi. Kita tidak berbuat sesuatu agar mereka dapat kembali kepada Tuhan dan diselamatkan. Sebagai orang-orang yang telah diselamatkan kita dipanggil untuk melakukan sebuah tugas yang mulia yaitu menjangkau jiwa-jiwa yang terhilang.
Untuk bisa
mengerjakan panggilan Tuhan ini kuncinya adalah 'hati hamba'. Tanpa memiliki
hati hamba tak mudah bagi orang untuk mengasihi jiwa-jiwa! Rasul Paulus
merespons panggilan Tuhan untuk melayani jiwa-jiwa! Rasul Paulus merespons
panggian Tuhan untuk melayani jiwa-jiwa dan menjadi hamba dari semua orang.
"Sungguhpun aku bebas terhadap semua orang, aku menjadikan diriku hamba
dari semua orang, supaya aku boleh memenangkan sebanyak mungkin orang."
(ayat 19), dan bertekad "...jika aku harus hidup di dunia ini, itu berarti
bagiku bekerja memberi buah." (Filipi 1:22a). Salah satu buah yang
dihasilkan adalah buah jiwa-jiwa! "...sama seperti Anak Manusia datang
bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya
menjadi tebusan bagi banyak orang." (Matius 20:28), kita pun dipanggil
untuk melayani jiwa-jiwa!
Gembalakanlah
kawanan domba, jangan dengan paksa, tetapi dengan sukarela!