Manusia adalah mahkluk sosial, artinya tidak bisa hidup sendiri tanpa memiliki hubungan dengan orang lain. Itu berarti seseorang akan menikmati dan menjalani kehidupanya sebagai manusia yang wajar jika ia memiliki hubungan dengan orang lain. Inilah yang membedakan antara manusia dan binatang.
Hidup mengasihi orang lain adalah ciri
khas umat Allah. Perintah Allah yang utama adalah saling mengasihi, bukan
semata-mata untuk menegaskan bahwa manusia itu adalah mahkluk sosial, tetapi
karna Allah adalah kasih. Supaya dapat saling mengasihi secara baik dan benar,
Yesus meminta umat-Nya untuk senantiasa mendasarkan diri pada hubungan yang
erat dengan diri-Nya. Sebab Allah Sendiri melalui Yesus Kristus telah mengasihi
umat-Nya dengan memberikan nyawa-Nya.
Mereka yang melakukan perintah ini,
Yesus menyebutnya sebagai sahabat-Nya yang menunjukkan adanya keakraban, di
antara Allah dan umat-Nya. Dalam keadaan seperti ini, umat Tuhan akan lebih
memahami apa kehendak Tuhan dalam kehidupan mereka.
Semua orang Kristen dari anak-anak
sampai orang tua dapat dengan mudah berbicara tentang kasih walaupun
kenyataannya kehidupan Kristen kita seringkali bertentangan dengan kasih. Ada
sebagian orang yang berpikir bahwa ketika ia tidak punya masalah dengan orang
lain, selalu tersenyum dan baik dengan orang lain maka ia sudah hidup dalam
kasih. Namun lewat bacaan hari ini, kita akan belajar dari Paulus tentang
bagaimana caranya seorang Kristen hidup dalam kasih.
Ada beberapa hal yang mesti diperhatikan yaitu:
·
jangan dengan pura-pura atau munafik,
·
saling mengasihi diantara saudara,
·
mendahului dalam memberi hormat,
·
membantu orang-orang yang berkekurangan,
·
memberi tumpangan,
·
bersukacita dengan orang yang
bersukacita,
·
menangis dengan orang yang menangis,
·
tidak membalas kejahatan dengan
kejahatan,
·
tidak menganggap diri pandai dan
·
hidup dalam perdamaian dengan semua
orang.