"Jadilah MANUSIA sebelum BERAGAMA"
Ketika agama kami disinggung dan dijelekkan oleh majalah Charlie Hebdo, kami semua (Semua aliran) "mengatasnamakan" nabi dan agama, berdemo berjilid jilid, mengecam, mencaci maki, mengancam untuk memenggal kepala Presiden Prancis serta memboikot dan memblokir semua produk dari negara tersebut. Lalu beberapa hari yang lalu, sekelompok orang yang "MENGATASNAMAKAN" agama kami juga (aliran radikal), membunuh dan memenggal kepala beberapa orang di Sulteng. Presiden yang awalnya berapi api mengecam kejadian Prancis kini terdiam, kami yang awalnya berdemo berjilid jilid dan mencaci maki pun terdiam melihat kejadian ini.
"Ahhh itu bukan dari agama kami'', itulah jawaban kemunafikan kami untuk lari dari kenyataan ini. Padahal ketika kejadian Prancis, kami adalah 1 agama yang sama. AGAMA DAMAI kami yang seharusnya membantu kami untuk lebih MANUSIAWI, kini membuat kami menjadi BINATANG karena salah tafsir pesan damai yang tertulis dalam buku suci kami. Pemuka agama kami yang teriak teriak takbir dan penggal kepala pun, hilang ditelan bumi.
Maafkan kami karena belum menjadi MANUSIA BERAKAL BUDI yang sesungguhnya. Turut berdukacita bagi para korban.
"BUATLAH SURGA DIDUNIA SEBELUM KE SURGA YANG SESUNGGUHNYA"
Sumber: Filsafat Refleksi
