"Janganlah engkau menuntut balas, dan janganlah
menaruh dendam terhadap orang-orang sebangsamu, melainkan kasihilah sesamamu
manusia seperti dirimu sendiri; Akulah YAHWEH." (Imamat 19:18)
Ketika disakiti, dijahati atau diperlakukan secara
tidak adil oleh orang lain naluriah kita cenderung untuk melakukan pembalasan
atau menyimpan dendam di hati, yang sewaktu-waktu akan dilampiaskan.
Sebagai orang percaya layakkah kita 'memelihara'
dendam? Mendendam adalah pelanggaran terhadap firman Tuhan. Dendam berarti
menyimpan akar pahit, sakit hati dan juga kebencian terhadap orang lain!
"Janganlah engkau membenci saudaramu di dalam hatimu, tetapi engkau harus
berterus terang menegor orang sesamamu dan janganlah engkau mendatangkan dosa
kepada dirimu karena dia." (ayat 17). Orang yang mendendam pasti memiliki
hati yang tidak bersih, biasanya pikirannya akan dipenuhi dengan
rencana-rencana jahat. Semakin kita mendendam semakin kita dibawa kepada
tindakan jahat lainnya. Ini seperti mata rantai yang saling terhubung antara
perilaku buruk yang satu kepada perilaku buruk lainnya.
Memiliki dendam terhadap orang lain sama artinya belum
bisa mengampuni kesalahan orang lain. Alkitab menegaskan bahwa jika kita tidak
mau mengampuni orang lain, maka Bapa di sorga juga tidak akan mengampuni
kesalahan kita (baca Matius 6:14-15); artinya dendam hanya akan menghalangi
hubungan kita dengan Tuhan, termasuk menghalangi doa-doa kita. Daud berkata,
"Seandainya ada niat jahat dalam hatiku, tentulah Tuhan tidak mau
mendengar." (Mazmur 66:18).
Dendam tidak pernah membawa kepada kebaikan,
sebaliknya hanya akan membuat hidup menderita. Rasul Paulus menasihati,
"Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang
lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan
telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian." (Kolose 3:13).
janganlah kamu sendiri menuntut pembalasan, tetapi
berilah tempat kepada murka Tuhan, sebab ada tertulis: Pembalasan itu adalah
hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan, firman Tuhan. (Roma 12:19)