Motivasi merupakan suatu
keadaan atau kondisi yang mendorong, merangsang atau menggerakan seseorang
untuk melakukan sesuatu atau kegiatan yang dilakukannya sehingga ia dapat
mencapai tujuannya. Menurut J.P. Chaplin Motivasi
adalah suatu variabel perantara yang digunakan untuk menerangkan faktor-faktor
dalam diri individu, yang dapat membangkitkan, mempertahankan dan menyalurkan
tingkah laku kearah suatu tujuan tertentu.
Motivasi berhubungan dengan
kekuatan (dorongan) yang berada di dalam diri manusia. Motivasi tidak dapat
terlihat dari luar. Motivasi dapat menggerakkan manusia untuk menampilkan suatu
tingkah laku kearah pencapaian suatu tujuan. Tingkah laku dapat dilandasi oleh
berbagai macam motivasi. Tiga kategori MOTIF :
1. Motif Primer:
-Dibawa sejak lahir & bukan hasil proses
belajar
- Faali
atau psikologis
- Kebutuhan untuk makan minum
2. Motif Umum:
- Dibawa sejak lahir & bukan hasil proses belajar
- Tidak berhubungan dengan proses faali tubuh manusia
- Kebutuhan kasih sayang, rasa ingin tahu & diperhatikan.
3. Motif Sekunder:
- Tumbuh sebagai hasil proses belajar
- Tidak berhubungan dengan proses faali
- Kebutuhan berprestasi & berkuasa
Kata motif seringkali diartikan dengan istilah
dorongan. Dorongan atau tenaga tersebut merupakan gerak jiwa dan jasmani untuk
berbuat. Jadi motif tersebut merupakan suatu driving force yang
menggerakkan manusia untuk bertingkah laku, dan di dalam perbuatanya itu
mempunyai tujuan tertentu. Tidak bisa dipungkiri, setiap tindakan yang
dilakukan oleh manusia selalu di mulai dengan motivasi (niat).
Mereka yang memiliki motif yang besar untuk bersahabat sangat
menginginkan hubungan yang harminis dengan orang lain dan sangat ingin untuk
merasa diterima oleh orang lain. Mereka akan berusaha untuk menyesuaikan diri
dengan sistem norma dan nilai dari lingkungan mereka berada.
Mereka akan memilih pekerjaan yang meberikan hasil positif yang
signifikan dalam hubungan antar pribadi. Mereka kana sangat senang menjadi
bagian dari suatu kelompok dan sangat mengutamakan interaksi solsial. Mereka
umumnya akan maksimal dalam pelayanan terhadap konsumen dan interkasi dengan
konsumen (customer service and client interaction situations).
Mereka yang mempunyai institutional power motive yang tinggi, atau
sering disebut social power motive, cenderung untuk mengorganisasikan usaha
dari rekan-rekannya untuk mencapai tujuan bersama.
Rangsangan yang didapat akan mengakibatkan atau memotivasi
timbulnya respon dari seseorang yang selanjutnya akan menghasilkan suatu
konsekuensi yang akan berpengaruh pada tindakan selanjutnya. Konsekuensi yang
terjadi secara berkesinambungan akan menjadi suatu rangsangan yang perlu untuk
direspon kembali dan mengasilkan konsekuensi lagi.
Demikian seterusnya sehingga motifasi mereka akan tetap terjaga
untuk menghasilkan hal-hal yang positif.